Kamis, 16 Agustus 2012

Program pendidikan menengah universal (PMU) yang digulirkan pemerintah mulai tahun 2013 membuat pendidikan di SMA/SMK sederajat menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat. Dengan demikian, akses bagi lulusan SMP sederajat menikmati bangku SMA/SMK menjadi terbuka lebar.



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai upacara peringatan HUT Ke-67 RI di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (17/8/2012), mengatakan, pada program PMU sebagai rintisan wajib belajar 12 tahun, pemerintah pusat menyediakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) SMA/SMK. Besaran yang diajukan untuk tahun 2013 adalah Rp 1 juta per siswa setiap tahun.

"Adanya BOS SMA/SMK harus membuat biaya sekolah jauh lebih murah. Biaya bulanan dan uang masuk harus dikurangi, baik di sekolah negeri maupun swasta," kata Nuh.

Menurut Nuh, pemerintah juga membantu biaya investasi pembangunan gedung serta sarana dan prasarana lainnya di SMA/SMK. "Sekolah tidak punya alasan untuk menarik lagi dana masyarakat. Dana pendidikan di sekolah menengah harus jauh lebih murah," kata Nuh, yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Nuh menambahkan, pemerintah akan memprioritaskan dukungan pendanaan sekolah menengah di daerah-daerah yang angka partisipasi kasar (APK)-nya rendah, yang masih di bawah rata-rata nasional. "Kesenjangan APK sekolah menengah antardaerah harus diperkecil," ujar Nuh.

Editor :Agnes Swetta Pandia

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar