Kamis, 16 Agustus 2012

Perlukah Anak Membawa PR Saat Mudik?

Tentu Anda sangat senang ketika Anda sudah dapat menyesuaikan jadwal cuti Anda dan suami serta jadwal liburan anak-anak Anda untuk mudik dalam rangka hari raya Idul Fitri tahun ini. Namun, wah, karena liburan yang cukup panjang, anak Anda ternyata dibekali banyak pekerjaan rumah oleh para gurunya di sekolah.


Anda mungkin berpikir untuk menyuruh anak Anda untuk membawa tugas-tugasnya itu ke kampung halaman. Namun, Anda lalu berpikir bahwa PR-PR itu bisa saja mengganggu suasana liburan dan jadwal silaturahim yang sudah Anda atur selama mudik. Lantas, sebaiknya bagaimana?

Psikolog anak Ratih Andjayani Ibrahim mengatakan, jika memiliki waktu, orangtua lebih baik mendorong anak-anaknya untuk mengerjakan PR dari sekolah sebelum berangkat mudik. Orangtua perlu memberikan dorongan kepada anak untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebelum bersenang-senang dalam liburan. Menurutnya, the sooner the better.

"Ini memang libur yang cukup panjang. Anak saya juga dapat PR dari sekolah, padahal tugas kan seharusnya cukup di sekolah saja. Tetapi yang perlu dilakukan adalah lihat dulu, tugasnya apa. Kalau bisa dikerjakan sebelum pulang kampung, disarankan untuk dilakukan sebelum mudik, jadi sisa waktunya dalam liburan, anak bisa liburan," ungkapnya kepada Kompas.com, Rabu (15/8/2012).

Ratih menyarankan pekerjaan rumah yang bersifat project untuk anak sehingga bisa menstimulasi kreativitas dan kemampuannya menambah wawasan. Anak juga tidak akan tertekan selama mengerjakannya karena bersifat challenge.

"Jangan sampai anak bikin tugasnya dengan sebel. Libur itu ya untuk libur, anak-anak memerlukannya untuk rejuvenation atau memulihkan staminanya sehingga tetap waras dan sehat," katanya.

"Kita saja yang karyawan, satu dua hari terakhir sebelum libur sudah ogah-ogahan karena mau liburan, apalagi anak-anak kita. Jadi, alangkah enggak fair-nya kalau pada saat liburan, anak masih dikasih kerjaan," tambahnya kemudian.

Kalau PR dibawa mudik

Namun demikian, Ratih tak menutup kemungkinan pekerjaan rumah dibawa pula saat mudik. Hanya saja, jika dibawa, orangtua harus mengatur waktu untuk membantu anak mengerjakan PR. Sesaat setelah tiba di rumah kakek dan nenek atau saudara dalam mudik, orangtua bisa menemani anak mengerjakan tugasnya hingga selesai.

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariyani juga berpendapat sama. Nina, begitu kerap dia dipanggil, mengatakan solusi yang diambil orangtua bisa terkait dengan waktu pemberian PR oleh guru.

"Kalau memang diberikan jauh-jauh hari, bisa saja anak didorong untuk kerjain PR-nya dulu sehingga ketika liburan bisa enak dan santai. Tetapi kalau memang PR-nya dikasih mendadak, misalnya sehari sebelum mudik, bisa dibawa saja. Buku-bukunya harus dipersiapkan secara khusus, jangan digabung dengan barang bawaan lain," tuturnya.

Buku tugas anak bisa dikemas khusus dalam tas sekolah anak beserta mainan-mainannya. Dengan demikian, benda-benda itu tak akan tercecer. Nina berpesan untuk mengecek ulang buku-buku sekolah anak ketika hendak pulang agar tak tertinggal di daerah tujuan mudik.

Mengenai waktu mengerjakannya, lanjut Nina, orangtua harus menekankan niat untuk mendorong anak mengerjakannya. Orangtua perlu membantu anak untuk mengelola waktu liburannya sehingga di sela waktu istirahat dan waktu bermainnya dengan para sepupu dan keponakan, anak Anda bisa menyadari tanggung jawabnya untuk mengerjakan PR dari sekolah.

"Ingatkan anak, jangan menganggap PR terlalu berat. Bilang kepada anak, 'PR itu adalah cara supaya kamu lebih lama ingat, lebih mendalam mengertinya dan enak kan pas liburan mengerjakannya lebih santai dan juga banyak waktu dengan mama dan papa'. Perlihatkan PR dalam konteks yang lebih positif, jangan ngomel-ngomel meski kita kadang enggak setuju ada PR," tutur Nina.

"Kita harus terima konsekuensi menyekolahkan anak di sekolah yang memberikan PR. Dukung anak untuk lebih positif terhadap PR, bantu dia memanajemen waktu supaya di tengah waktu berlibur dan berkunjung ke keluarga masih ada waktu istirahat, bermain dan mengerjakan PR," tandasnya kemudian.

Editor :Caroline Damanik

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar